Minggu, 16 Februari 2014

Cinta Mendalam

     Dalam keheningan malam terasa amat menyedihkan jika tanpa adanya hadirmu disini, maafkan aku yang kini hanya bisa menggapaimu melalui deru angin. Semakin ku ingat waktu itu semakin rasanya ingin kuulangi masa kita bersama dulu, namun hanya dalam pikiran saja ingin kembali kumerasakannya.
     Sudah lebih dari setahun lama kita dipisahkan oleh jarak yang begitu pedih rasanya. Penyesalan tiada arti takkan kulakukan, hal yang sudah jelas tidak penting takkan naikkan ke atas bumi ini hanya suatu yang harus selalu kupendam hingga melebur tak bersisa. Jika hari itu ku tak dapat mengendalikan perasaanku saat bersamamu, kuingin kau mengerti betapa saat engkau pergi kusangat menginginkan dirimu hadir kembali. Maaf jika air matamu menetes kembali, ku tak dapat merasakan betapa berharganya air mata wanita yang kusayangi berlinang, tapi mau bagaimana lagi beginilah diri, kau dan aku harus menerima keadaan ini.
     Sekarang adalah waktunya untuk kita memperlihatkan betapa hebatnya diri kita ini, walau diri kita tak lagi dapat bersama seperti dulu lagi. Namun, rasa ini takkan pernah pudar meski banyak halangan dan rintangan. Maafkan aku, aku yang terlalu lemah tak dapat menguasai emosi ini, aku yang begitu tak terlalu memaknai perasaanmu yang sangat mendalam kepada diriku. 
     Pesanku untukmu yang sangat mendambakan sosokku yang tak sanggup engkau sukai itu karena inilah diriku. Jangan terlalu engkau termakan cinta buta yang selalu engkau junjung tinggi jika belum ada ikatan yang shahih antara kita berdua.